001. Bismillah.
002. Assalamu'alaikum.
003. Kaifa halukum yaa brothers and sisters?
004. Well, I don't have to blow you all up. Do I?
005. "What is in a name?" kata William Shakespeare, "Apalah arti sebuah nama?"
Ya apalah arti sebuah nama?
Apa? Makanya saya nanya?
006. Nama Saya Sidik Rizal. Nama asli saya Rizal, adalah pemberian langsung bapak saya. Alasan beliau karena bapak saya Riau, ibu Jawa.
Riau-Jawa. Ri-Ja.
Kalau dipanggil, ya Rijal lah!
Untung bapak saya bukan orang Kalimantan. Bapak Dayak, ibu Jawa.
Dayak-Jawa. Da-Ja.
Kalau dipanggil?
Yaa... Kiamat lah!?
007. Sedangkan nama Sidik, diambil dari nama bapak saya setelah beliau wafat.
Artinya bagus dalam bahasa Arab.
Shiddiq, artinya benar atau yg membenarkan.
Sedangkan dalam bahasa Indonesia,
Sidik artinya mencari fakta kebenaran
atau sama dengan selidik.
Yang nyebelin itu
kalo orang panggil nama saya
SOk dalam bahasa Inggris,
Shit... Dick...
pengen rasanyas aya lepas
kepala dia dari badan bapaknya.
008. But the most annoying,
when some teenagers called me
with some attitude.
Mungkin maksudnya menghormati saya
dengan panggilan Abang,
dan mereka tahu kalo nama saya Sidik.
Tapi kenapa mereka panggil saya Bang Sid!!!???
009. Dia pikir saya mie ayam?
Mie ayam bakso bang Sid!
010. Untung nama saya bukan Sadeli.
Bayangin dia akan panggil saya apa?
.
Bang Deli?
Bank Deli Serdang?
Cabang Pembantu Kota Medan?
Ini bukan Medan, Bung!?
BangSid kau Bodat!?
011. What is in a name?
Apa lah arti sebuah nama?
Therefore, for my first son,
I give him name, Nur Muhammad Rizal.
Panggilan kesayangannya... Mamad.
012. Istri diam setuju, senyum bahagia.
Giliran anak kedua perempuan,
istri minta jatah giliran kasih nama
buat nama anaknya. KAREN.
"Apaan, sih?" teriak saya!?
"Kok kesannya sok kebarat-baratan banget?"
Istri saya cuma senyum menjawab;
"Iya lah, kayak nama orang Sumatera Barat!"
013. "Halah!!!"
Saya mau kesal,
tapi coba bersabar dengarkan pendapatnya,
"Lalu siapa nama lengkapnya si KAREN?"
"KARENA CINTAMU...!?"
014. Halah! Pengen ketawa takut SODA...
Saya tetap gak setuju.
Saya jelaskan kenapa gak.
"Kamu gak tahu nama KAREN itu...
kesannya membawa kematian tauk!?
Kamu gak memperhatikan apa?
Kalo di mall², kampus², hotel² bahkan rumah sakit
sering banget dipasang tulisan pada stiker...
'Setelah dipakai, harap matikan karen!'...?"
015. Saya gak setuju!
Nama anak saya diplesetin...
Dibaca setiap orang,
kan bisa jadi doa kematian...!?
Apalagi di stiker wastafel toilet!
Kagak banget!
016. Akhirnya kami sepakat mencari namanya dengan membuka secara random di dalam AlQuran. Alhamdulillah... Pas saya buka pertengahan Akhir surat ke 76, Al-Insan, di penghujung ayat 19. Lu'lu' Ammantsura.
Artinya pun indah...
Bidadari yg dari kejauhan
tampak bagaikan
Mutiara yang Bertaburan.
017. Untungnya, pas buka pertengahan kitab.
Coba kalo bukanya baru di awal-awal surat.
Pas jatuhnya di surat ke-dua Al-Quran.
Masak kalo ditanya orang,
"Siapa nama anak gadis mu, Pak Dik?"
"Al-Baqarah Tina Sidik!?"
018. Sejak itu istri saya kapok melahirkan anak. Bukan karena gak dapat jatah kasih nama ke anak, tapi proses melahirkan anak itu memang sangat berat beresiko maut.
Saya yakin, sebenarnya setiap wanita zaman now mau melahirkan lagi dan lagi,
kalo taruhannya bukan nyawa...
Tapi taruhan koin ROLLET LasVegas.
019... (bersambung...!)
002. Assalamu'alaikum.
003. Kaifa halukum yaa brothers and sisters?
004. Well, I don't have to blow you all up. Do I?
005. "What is in a name?" kata William Shakespeare, "Apalah arti sebuah nama?"
Ya apalah arti sebuah nama?
Apa? Makanya saya nanya?
006. Nama Saya Sidik Rizal. Nama asli saya Rizal, adalah pemberian langsung bapak saya. Alasan beliau karena bapak saya Riau, ibu Jawa.
Riau-Jawa. Ri-Ja.
Kalau dipanggil, ya Rijal lah!
Untung bapak saya bukan orang Kalimantan. Bapak Dayak, ibu Jawa.
Dayak-Jawa. Da-Ja.
Kalau dipanggil?
Yaa... Kiamat lah!?
007. Sedangkan nama Sidik, diambil dari nama bapak saya setelah beliau wafat.
Artinya bagus dalam bahasa Arab.
Shiddiq, artinya benar atau yg membenarkan.
Sedangkan dalam bahasa Indonesia,
Sidik artinya mencari fakta kebenaran
atau sama dengan selidik.
Yang nyebelin itu
kalo orang panggil nama saya
SOk dalam bahasa Inggris,
Shit... Dick...
pengen rasanyas aya lepas
kepala dia dari badan bapaknya.
008. But the most annoying,
when some teenagers called me
with some attitude.
Mungkin maksudnya menghormati saya
dengan panggilan Abang,
dan mereka tahu kalo nama saya Sidik.
Tapi kenapa mereka panggil saya Bang Sid!!!???
009. Dia pikir saya mie ayam?
Mie ayam bakso bang Sid!
010. Untung nama saya bukan Sadeli.
Bayangin dia akan panggil saya apa?
.
Bang Deli?
Bank Deli Serdang?
Cabang Pembantu Kota Medan?
Ini bukan Medan, Bung!?
BangSid kau Bodat!?
011. What is in a name?
Apa lah arti sebuah nama?
Therefore, for my first son,
I give him name, Nur Muhammad Rizal.
Panggilan kesayangannya... Mamad.
012. Istri diam setuju, senyum bahagia.
Giliran anak kedua perempuan,
istri minta jatah giliran kasih nama
buat nama anaknya. KAREN.
"Apaan, sih?" teriak saya!?
"Kok kesannya sok kebarat-baratan banget?"
Istri saya cuma senyum menjawab;
"Iya lah, kayak nama orang Sumatera Barat!"
013. "Halah!!!"
Saya mau kesal,
tapi coba bersabar dengarkan pendapatnya,
"Lalu siapa nama lengkapnya si KAREN?"
"KARENA CINTAMU...!?"
014. Halah! Pengen ketawa takut SODA...
Saya tetap gak setuju.
Saya jelaskan kenapa gak.
"Kamu gak tahu nama KAREN itu...
kesannya membawa kematian tauk!?
Kamu gak memperhatikan apa?
Kalo di mall², kampus², hotel² bahkan rumah sakit
sering banget dipasang tulisan pada stiker...
'Setelah dipakai, harap matikan karen!'...?"
015. Saya gak setuju!
Nama anak saya diplesetin...
Dibaca setiap orang,
kan bisa jadi doa kematian...!?
Apalagi di stiker wastafel toilet!
Kagak banget!
016. Akhirnya kami sepakat mencari namanya dengan membuka secara random di dalam AlQuran. Alhamdulillah... Pas saya buka pertengahan Akhir surat ke 76, Al-Insan, di penghujung ayat 19. Lu'lu' Ammantsura.
Artinya pun indah...
Bidadari yg dari kejauhan
tampak bagaikan
Mutiara yang Bertaburan.
017. Untungnya, pas buka pertengahan kitab.
Coba kalo bukanya baru di awal-awal surat.
Pas jatuhnya di surat ke-dua Al-Quran.
Masak kalo ditanya orang,
"Siapa nama anak gadis mu, Pak Dik?"
"Al-Baqarah Tina Sidik!?"
018. Sejak itu istri saya kapok melahirkan anak. Bukan karena gak dapat jatah kasih nama ke anak, tapi proses melahirkan anak itu memang sangat berat beresiko maut.
Saya yakin, sebenarnya setiap wanita zaman now mau melahirkan lagi dan lagi,
kalo taruhannya bukan nyawa...
Tapi taruhan koin ROLLET LasVegas.
019... (bersambung...!)
0 comments:
Posting Komentar